Tuesday, December 14, 2010

Aku adalah



Aku adalah seorang perempuan yang dilahirkan dari keluarga sederhana hasil perkawinan Ayahanda Suwarta dan Ibundan Uni. Nama ku Desy Hiryani. Nama panggilan ku cukup banyak, dari nama panggilan yang sederhana hingga yang ga nyambung. Ada yang memanggilku dengan nama Desy, Nci, Eci, bahkan Nyenyez (banyak juga y). Tetapi, keluargaku memanggilku Yani. Aku termasuk orang yang simple. Orang ingin memanggilku dengan nama apa pun it’s ok asalkan jangan nama binatang aza hehehe…..

Aku lahir tanggal 24 Desember 1988 sebagai anak kelima dari lima bersaudara. Aku memiliki 3 kakak perempuan dan 1 kakak laki-laki. Aku memanggil kakak perempuan ku dengan panggilan teteh di depan nama mereka dan aa di depan nama kakak laki-laki ku. Teteh dan aa adalah panggilan kakak dalam bahasa Sunda. Maklumlah keluarga ku berasal dari Bogor.

Desy kecil tidak pernah merasakan duduk di sekolah Taman Kanak-kanan (TK) karena aku langsung masuk Sekolah Dasar (SD). Waktu zaman aku masuk SD, peraturannya tidak begitu sulit dibandingkan dengan peraturan sekarang dimana seorang anak yang ingin masuk SD harus berasal dari TK dan dapat membaca serta menulis. Menurut orang tua ku, aku masuk SD atas dasar keinginanku padahal umur ku baru 6 tahun kurang 6 bulan. Aku sekolah di SD Agama Islam Kholik dekat rumah ku hanya 2 tahun saja. Saat naik kelas 3, orang tua ku memindahkan aku ke SD Negeri Grogol 01 Pagi. Sebenarnya aku juga sudah ingin pindah dari sekolah tersebut, karena kakak ke-4 ku sudah lulus dari sekolah tersebut dan 5 orang teman daerah rumah ku pindah juga dari sekolah tersebut. Alhasil, aku pun jadi ikut pindah sekolah.

Masa-masa SD ku cukup menyenangkan. Mulai dari teman-temannya yang lucu, smart, friendly (Mery, Robi, Ikin, Tanto, Adit, Dila, dll aku kangen kalian…) hingga aktivitas ku yang tak pernah terlupakan hingga kini. Aku mengikuti ekstrakulikuler (ekskul) Pramuka di SDN Grogol 01 pagi, maklum dulu ekskul yang ada di SD tersebut hanya Pramuka. Mungkin sekarang ekskul yang ada di sana lebih banyak. Aku sering mengikuti lomba Pramuka antar SD se-kecamatan Grogol. Setiap tahun ikut Jambore baik yang dilaksanakan di sekolah maupun di Cibubur. Biasanyanya, dalam acara Jambore ada cara api unggun pada tengah malam. Aku selalu yang menjadi pasukan yang menyalakan api unggun. Kelas 6, aku diutus oleh guru ku (Pak Yanto) untuk mengikuti lomba Matematika se-Jakarta Barat. Meskipun kalah, aku punya pengalaman mengikuti lomba. Aku dan teman-teman juga pernah juga pernah mengikuti lomba Agama se-Jakarta. SD ku juga pernah menang mengikuti Lomba Agama se-Jakarta Barat dengan mengutus tim cerdas cermat yang terdiri dari aku, Winda, dan kalau tidak salah Adit. Selain itu, ada tim yang mengikuti lomba Sholat Berjamaah yang diketuai oleh Robi MZ. Wah,,,, senang rasanya menjadi salah seorang yang dapat mengharumkan nama SD-nya….

Usia ku kini InsyaAllah pada bulan Desember 2010 beranjak 22 tahun. InsyaAllah usia ini sedang menuju pendewasaan. Amiin. Kegiatan aku sehari-hari bekerja di kampus ku Jurnal Kesmas, jurnal kesehatan milik FKM UI sebagai pengedit bahasa. Sebelum kuliah di FKM UI, aku sekolah di SDN Grogol 01 Pagi, kemudian melanjutkan di SMP Negeri 89 Jakarta yang terletak di Tnajung Duren. Setelah lulus dari SMPN 89 aku melanjutkan di SMA Negeri 23 Jakarta yang terletak di Tomang.

Aku tinggal di Jembatan Besi, Tambora Jakarta Barat. Di rumah sederhana di wilayah pemukiman yang terkenal padat penduduk aku dibesarkan oleh kedua orang tua ku. Bahkan, saat kuliah pun aku pulang pergi Jembatan Besi-Depok setiap hari. Aku tidak kost karena biaya hidup kost lebih mahal dibandingkan dengan pulang pergi Jakarta-Depok. Meskipun capek, tapi rasa capek itu hilang ketika sudah berasa di rumah bertemu dengan keluarga. Yang lebih menyenangkan lagi adalah aku memperoleh banyak pembelajaran dari bermusyafir Jakarta-Depok, mengetahui kehidupan di jalanan. Pulang pergi Jakarta-Depok sudah aku jalani 3 tahun. Awalnya memang sering sakit-sakitan, tapi lama-kelamaan sudah terbiasa.

Saat kuliah ku tingkat 2, aku mulai mencari penghasilan untuk membiayai kuliah ku karena Bapak ku sudah pensiun dan kakak-kakak ku sudah berkeluarga semua. Aku bekerja mulai dari menjadi kasir wartel, mengajar privat, hingga bekerja paruh waktu di Jurnal KESMAS. Meskipun gaji yang kudapatkan hanya cukup untuk ongkos aku kuliah selama sebulan tapi ilmu yang ku dapatkan jauh melebihi itu semua. Alhamdulillah semua ini memberikan aku banyak pelajaran dan pengalaman sehingga aku bisa lebih mandiri dalam segi keuangan. Bisa memahami bagaimana susahnya mencari uang. Alhamdulillahnya aku bebas dari biaya kuliah karena aku mendapat beasiswa dari Tanoto Foundation hingga lulus. Jadi, penghasilan yang ku peroleh aku gunakan untuk biaya keperluan kuliah seperti ongkos, makan, membeli buku, fotokopi.

Itulah sepenggal kisah ku. Semoga apa yang aku tuliskan dalam blog ini bermanfaat bagi teman-teman yang membacanya. Amiin

0 comments:

Post a Comment