Sunday, February 19, 2012

Air Kali

Pagi-pagi aku dan Bapak ku sudah berkemas karena pagi ini kami akan pergi ke kempung halaman tepatnya di Desa Cisauk, Bogor. Keponakan ku, panggil saja Apang alias Jafar Fatur Rahman (anak pertama dari kakak kedua) ikut dalam perjalanan kami. Saat di tengah perjalanan, kami melewati sebuah kali. Terjadilah perbincangan aku dengan Apang

Apang: "Ante, kalinya kotor banget ya?"
Aku : "Iya ya...."
Apang: "Tuh liat....ada sampah (sambil menunjuk ke kali)"
Aku : "Iya iiih.....kotor banget ya"
Apang: "Airnya hitam.... kita ganti aja yuk airnya biar bersih"
Aku : *cuma nyengir

Toeeeng.....tooeeeng....bingung cara jawabnya gimana. Aku cuma bilang ke Apang "Klo airnya ga mau kotor, kita semua ga boleh buang sampah ke kali"

Tuesday, December 14, 2010

Aku adalah



Aku adalah seorang perempuan yang dilahirkan dari keluarga sederhana hasil perkawinan Ayahanda Suwarta dan Ibundan Uni. Nama ku Desy Hiryani. Nama panggilan ku cukup banyak, dari nama panggilan yang sederhana hingga yang ga nyambung. Ada yang memanggilku dengan nama Desy, Nci, Eci, bahkan Nyenyez (banyak juga y). Tetapi, keluargaku memanggilku Yani. Aku termasuk orang yang simple. Orang ingin memanggilku dengan nama apa pun it’s ok asalkan jangan nama binatang aza hehehe…..

Aku lahir tanggal 24 Desember 1988 sebagai anak kelima dari lima bersaudara. Aku memiliki 3 kakak perempuan dan 1 kakak laki-laki. Aku memanggil kakak perempuan ku dengan panggilan teteh di depan nama mereka dan aa di depan nama kakak laki-laki ku. Teteh dan aa adalah panggilan kakak dalam bahasa Sunda. Maklumlah keluarga ku berasal dari Bogor.

Desy kecil tidak pernah merasakan duduk di sekolah Taman Kanak-kanan (TK) karena aku langsung masuk Sekolah Dasar (SD). Waktu zaman aku masuk SD, peraturannya tidak begitu sulit dibandingkan dengan peraturan sekarang dimana seorang anak yang ingin masuk SD harus berasal dari TK dan dapat membaca serta menulis. Menurut orang tua ku, aku masuk SD atas dasar keinginanku padahal umur ku baru 6 tahun kurang 6 bulan. Aku sekolah di SD Agama Islam Kholik dekat rumah ku hanya 2 tahun saja. Saat naik kelas 3, orang tua ku memindahkan aku ke SD Negeri Grogol 01 Pagi. Sebenarnya aku juga sudah ingin pindah dari sekolah tersebut, karena kakak ke-4 ku sudah lulus dari sekolah tersebut dan 5 orang teman daerah rumah ku pindah juga dari sekolah tersebut. Alhasil, aku pun jadi ikut pindah sekolah.

Masa-masa SD ku cukup menyenangkan. Mulai dari teman-temannya yang lucu, smart, friendly (Mery, Robi, Ikin, Tanto, Adit, Dila, dll aku kangen kalian…) hingga aktivitas ku yang tak pernah terlupakan hingga kini. Aku mengikuti ekstrakulikuler (ekskul) Pramuka di SDN Grogol 01 pagi, maklum dulu ekskul yang ada di SD tersebut hanya Pramuka. Mungkin sekarang ekskul yang ada di sana lebih banyak. Aku sering mengikuti lomba Pramuka antar SD se-kecamatan Grogol. Setiap tahun ikut Jambore baik yang dilaksanakan di sekolah maupun di Cibubur. Biasanyanya, dalam acara Jambore ada cara api unggun pada tengah malam. Aku selalu yang menjadi pasukan yang menyalakan api unggun. Kelas 6, aku diutus oleh guru ku (Pak Yanto) untuk mengikuti lomba Matematika se-Jakarta Barat. Meskipun kalah, aku punya pengalaman mengikuti lomba. Aku dan teman-teman juga pernah juga pernah mengikuti lomba Agama se-Jakarta. SD ku juga pernah menang mengikuti Lomba Agama se-Jakarta Barat dengan mengutus tim cerdas cermat yang terdiri dari aku, Winda, dan kalau tidak salah Adit. Selain itu, ada tim yang mengikuti lomba Sholat Berjamaah yang diketuai oleh Robi MZ. Wah,,,, senang rasanya menjadi salah seorang yang dapat mengharumkan nama SD-nya….

Usia ku kini InsyaAllah pada bulan Desember 2010 beranjak 22 tahun. InsyaAllah usia ini sedang menuju pendewasaan. Amiin. Kegiatan aku sehari-hari bekerja di kampus ku Jurnal Kesmas, jurnal kesehatan milik FKM UI sebagai pengedit bahasa. Sebelum kuliah di FKM UI, aku sekolah di SDN Grogol 01 Pagi, kemudian melanjutkan di SMP Negeri 89 Jakarta yang terletak di Tnajung Duren. Setelah lulus dari SMPN 89 aku melanjutkan di SMA Negeri 23 Jakarta yang terletak di Tomang.

Aku tinggal di Jembatan Besi, Tambora Jakarta Barat. Di rumah sederhana di wilayah pemukiman yang terkenal padat penduduk aku dibesarkan oleh kedua orang tua ku. Bahkan, saat kuliah pun aku pulang pergi Jembatan Besi-Depok setiap hari. Aku tidak kost karena biaya hidup kost lebih mahal dibandingkan dengan pulang pergi Jakarta-Depok. Meskipun capek, tapi rasa capek itu hilang ketika sudah berasa di rumah bertemu dengan keluarga. Yang lebih menyenangkan lagi adalah aku memperoleh banyak pembelajaran dari bermusyafir Jakarta-Depok, mengetahui kehidupan di jalanan. Pulang pergi Jakarta-Depok sudah aku jalani 3 tahun. Awalnya memang sering sakit-sakitan, tapi lama-kelamaan sudah terbiasa.

Saat kuliah ku tingkat 2, aku mulai mencari penghasilan untuk membiayai kuliah ku karena Bapak ku sudah pensiun dan kakak-kakak ku sudah berkeluarga semua. Aku bekerja mulai dari menjadi kasir wartel, mengajar privat, hingga bekerja paruh waktu di Jurnal KESMAS. Meskipun gaji yang kudapatkan hanya cukup untuk ongkos aku kuliah selama sebulan tapi ilmu yang ku dapatkan jauh melebihi itu semua. Alhamdulillah semua ini memberikan aku banyak pelajaran dan pengalaman sehingga aku bisa lebih mandiri dalam segi keuangan. Bisa memahami bagaimana susahnya mencari uang. Alhamdulillahnya aku bebas dari biaya kuliah karena aku mendapat beasiswa dari Tanoto Foundation hingga lulus. Jadi, penghasilan yang ku peroleh aku gunakan untuk biaya keperluan kuliah seperti ongkos, makan, membeli buku, fotokopi.

Itulah sepenggal kisah ku. Semoga apa yang aku tuliskan dalam blog ini bermanfaat bagi teman-teman yang membacanya. Amiin

Tuesday, January 12, 2010

Girl



Aku tak pernah menyesal dilahirkan sebagai seorang wanita. Bahkan, aku sangat bersyukur atau mungkin patut bersyukur (tapi bukan berarti yang dilahirkan sebagai laki-laki tidak usah bersyukur hehehe…) Karena wanita memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan laki-laki. Hari ibu, surga di telapak kaki ibu adalah sebagian keistimewaan seorang wanita. Sekali lagi bukan berarti laki-laki tidak memiliki keistimewaan lho!!! Lebih bersyukur lagi karena kita dilahirkan sebagai manusia dengan segala kelebihan dan kekurangannya.


Wanita,,,,

Allah telah member wanita kemuliaan dan posisi yang tinggi.. Inilah kelebihan wanita yang diberikan oleh Allah SWT dibandingkan laki-laki:

1. Halus & Lembut

Secara umum, wanita memang selalu lembut dan halus. Apa yang wanita kerjakan dan lakukan selalu dalam kondisi rapid an menyenangkan. Misalnya saja, kamar yang berantakan bagai kapal pecah dalam seketika menjadi sejuk dan indah dipandang ketika dibereskan oleh wanita. Suara wanita pun lembut, tutur katanya halus dan tingkah lakunya sopan.


2. Hatinya mudah Tersentuh

Hati wanita mudah tersentuh, air mata wanita lebih mudah menetes meski sekedar untuk membasuh luka dan menyegarkan jiwa. Berlinangnya air mata bukan menjadi ukuran seberapa lemah kerapuhan jiwa wanita. Bukan pula sebagai tanda betapa cengengnya wanita dalam menghadapi hidup. Bagi seorang wanita, menangis kadang merupakan satu-satunya cara untuk merespon sebuah persoalan. Ini hanya sifat sementara, setelah selesai menangis baru mencari cara untuk memcahkan persoalan yang menimpa.


3. Menyimpan Masalah

Bila wanita mendapatkan masalah dalam hidupnya, biasanya lebih memilih untuk menyimpan masalah tersebut sendiri. Kemudian, jika saatnya tiba, wanita akan mengadukan masalah itu kepada orang yang wanta tersebut percaya. Tidak hanya sebatas dipercaya, kadang kala ia juga akan memastikan apakah orang tersebut benar-benar membuatnya nyaman untuk curhat dan berbagi duka.


4. Hatinya Lebih Sensitif

Wanita lebih mudah tersinggung dan merespon masalah dengan emosi. Perasaanlah yang memainkan peranan secara dominan. Sementara nalar atau tidaknya itu dipikirkan belakangan. Terlebih lagi, bila wanita tersakiti oleh perbuatan orang lain seperti dicemooh, dikhianati oleh sahabat atau pacar, hati lebih sering menjadi pelabuhan akhir dari kepedihan dan kesedihan yang diderita. Respon-respon hati akan lebih dominan daripada respon otak dan pikiran. Inilah yang menyebabkan wanita lebih mudah tersinggung.


5. Jihad

Untuk memperoleh pahala jihad, seorang wanita dapat mencapainya dengan berbakti kepada suaminya serta menunaikan tanggung jawabnya kepada Allah SWT.


6. Kekuasaan Menolak

Wanita mampu berkata “Tidak” jika dipaksa menikah dengan laki-laki yang tidak dikehendakinya.

dirangkum dari Buku “Engkau Lebih Cantik dengan Jilbab” karya Bushan Sodiq

Wednesday, December 30, 2009

Karunia Allah

Allah………….

Kau berikan karunia padaku

Yang tak terbayangkan olehku

Betapa sayangnya Engkau padaku

Sehingga Kau baerikan yang terbaik untukku


Semua yang aku miliki

Itu tanda kebesaran-Mu

Keluarga, sahabat, hidupku

Itu pun kasih sayang-Mu

Yang harus aku jaga dan sayangi

Agar tak kecewa dengan aku


Ya Allah…………

Tanpa ridho-Mu, siapalah aku?

Tanpa karunia-mu, apalah aku?


Kau Maha Pengasih

Kau Maha Penyayang

Kau berikan segalanya untukku tanpa aku minta

Betapa Engkau menyayangiku

Itulah karunia yang Engkau berikan kepadaku


Thank You Allah….. Thank You Allah…..


Nb: Inspirasi saat ULTAH 24 Desember 2009 ^_^